? Profil Komunitas Ibu Asuh (KIA) ?

***

Anak-anak
Tawanya adalah keindahan
Keshalihannya adalah anugerah

Mereka
Yang kini masih kecil
Insya Allah suatu saat akan bertambah besar

Kini kita mengasuh mereka
Suatu saat, keadaan mungkin akan berbalik
Mereka yang akan merawat kita

Selain mengasuh anak kandung sendiri
Ada panggilan jiwa di hati kaum muslimin
Mengasuh anak-anak lain sesama muslim
Yang memerlukan gandengan tangan
Dalam pendidikan
Dalam pangan
Dalam sandang

Komunitas Ibu Asuh (KIA) lahir dari panggilan hati seorang muslim untuk menggandeng tangan muslim yang lain. Sejak 24 April 2014, KIA ingin memberi apa pun yang dimampui, walau dengan usaha yang sederhana. Meski sedikit, kita tetap saling berbagi.

Komunitas Ibu Asuh (KIA) mengusung konsep yang simpel:
? Mengajak para muslimah untuk bergabung sebagai anggota di KIA.
? Menawarkan kepada para anggota bila hendak menjadi donatur beasiswa anak asuh.
? Semua donasi dihimpun dalam rekening KIA.
? Tiap bulan, donasi disalurkan dalam bentuk beasiswa kepada anak-anak asuh di berbagai tempat di Indonesia. Penentuan anak asuh dilakukan melalui musyawarah internal anggota KIA.

Sejauh ini, beasiswa KIA masih terbatas untuk beasiswa pendidikan untuk anak-anak muslim. Namun dalam kondisi tertentu, ada beasiswa yang sudah mencakup paket pendidikan, pangan, dan biaya tinggal — misalnya untuk anak asuh yang bersekolah di pondok pesantren yang berasrama.

Pada awal berdirinya KIA, total beasiswa bulanan mencapai 1 hingga 2 juta rupiah. Kini, setelah 1,5 tahun berjalan, jumlah donasi dan jumlah anak asuh pun bertambah, sehingga setiap bulan KIA menyalurkan beasiswa dengan total 8 juta rupiah. Alhamdulillah.

?
DONATUR KIA

Bila anggota KIA ingin menjadi donatur, ada dua pilihan:
? Donatur tetap.
? Donatur tidak tetap.

Donasi di KIA bersifat sukarela. Penentuan donatur tetap dan donatur tidak tetap semata untuk membantu perkiraan pemasukan (donasi) bulanan KIA. Sebelum menyetujui pengajuan anak asuh baru, KIA terlebih dahulu menghitung saldo kas KIA dan perkiraan donasi bulanan. Dengan demikian, KIA berharap ketika KIA menyatakan bersedia memberi beasiswa bulanan kepada anak asuh tersebut, beasiswa dapat diberikan secara kontinu.

Orang tua siswa dan pihak sekolah tentunya akan kesulitan bila beasiswa kadang diberikan dan kadang tidak, apalagi bila itu tanpa konfirmasi terlebih dahulu dari KIA.

Sejauh ini, anggota KIA yang menjadi donatur menentukan sendiri nominal dan tanggal transfernya. Contoh:

? Ada donatur-tetap yang mentransfer tiap awal bulan, dengan nominal Rp50.000,-

? Ada donatur-tetap yang mentransfer tiap akhir bulan, dengan nominal Rp1.000.000,-

? Ada donatur-tetap yang mentransfer sekali untuk donasi-tetap 2 bulan (misalnya transfer Rp400.000,- untuk bulan Januari dan Februari).

? Ada donatur tidak-tetap yang mentransfer sebisanya (tidak tetap per bulan), misalnya transfer Rp50.000,-, Rp100.000,-, Rp200.000,-, Rp2.000.000,-, atau nominal lain semampu donatur.

?
KEPENGURUSAN KIA

Struktur kerja KIA disusun sesederhana mungkin, meliputi:
? Koodinator: bertugas mengoordinir KIA.
? Bendahara: bertugas memegang rekening KIA, mengecek rekening ketika ada donasi yang masuk, dan mentransfer beasiswa (bulanan maupun insidental) kepada semua anak asuh.
? Sekretaris: bertugas mencatat dan menyimpan arsip KIA; mencatat data anak asuh KIA; dan setiap bulan membuat laporan donasi, laporan beasiswa, dan laporan neraca keuangan KIA.
? Penanggung Jawab (PJ): PJ adalah anggota KIA yang mengajukan anak asuh.

?
MEKANISME PENENTUAN ANAK ASUH KIA

Sebelum menentukan apakah seorang anak akan mendapatkan beasiswa KIA, baik beasiswa bulanan maupun beasiswa insidental, maka terdapat beberapa tahap:

1⃣ Anggota KIA yang memiliki info terkait anak yang memerlukan bantuan akan melaporkan ke forum anggota KIA (sejauh ini, forum anggota KIA berbentuk grup WhatsApp). Info yang disampaikan ke forum meliputi: nama anak, tempat dan tanggal lahir, alamat, keterangan tambahan bila ada (misalnya, apakah dia anak yatim atau bukan, dia anak keberapa dari berapa bersaudara, apakah dia bukan anak yatim tapi ayah dan ibunya sakit parah sehingga tidak bisa bekerja, dll.), nama orang tua, pekerjaan orang tua, perkiraan penghasilan bulanan orang tua, sekolah, alamat sekolah, biaya sekolah yang dibutuhkan. Tiap PJ sebisa mungkin memastikan kebenaran informasi yang dia himpun sebelum dia menyampaikannya ke forum anggota KIA.

2⃣ Anggota yang lain mengajukan pendapatnya (setuju atau tidak setuju).

3⃣ Bendahara menghitung saldo kas KIA.

4⃣ Bendahara menghitung perkiraan donasi-tetap.

5⃣ Bendahara menghitung apakah KIA mampu memberi beasiswa kepada anak tersebut.

6⃣ Bila KIA diperkirakan mampu, maka pengajuan anak asuh tersebut diterima. Koordinator yang bertugas mengesahkan (“ketuk palu”).

7⃣ Anggota yang mengajukan anak asuh tersebut selanjutnya bertugas sebagai PJ, yang berkewajiban: (i) menyampaikan ke pihak sekolah bila uang beasiswa anak asuh telah dikirimkan, dan (ii) menyetorkan kuitansi pembayaran sekolah anak tersebut ke forum anggota KIA, dalam bentuk kuitansi asli atau foto kuitansi.

?
TRANSFER DONASI

Saat ini, KIA telah membuat dua rekening khusus untuk transaksi KIA (penerimaan donasi dan penyaluran beasiswa). Sebagai komunitas yang belum berbadan hukum, KIA belum bisa membuat rekening atas nama komunitas/lembaga. Oleh sebab itu, KIA memutuskan untuk membuat rekening khusus KIA, atas nama salah satu pengurus KIA — yaitu bendahara — yang memang bertugas memegang rekening tersebut.

Tiap anggota KIA bisa mentransfer donasi ke salah satu di antara rekening berikut ini:
? BNI, no.rek. 0351808836, a.n. Ibu Yuni Srihastuti.
? Bank Mandiri, nok.rek. 1380013173591, . a.n. Yuni Srihastuti.

Setelah mentransfer, tiap donatur harap mengonfirmasi ke bendahara dan sekretaris.

?
EMAIL DAN BLOG KIA

Email KIA: komunitas.ibuasuh@gmail.com

Saat ini, KIA merintis sebuah blog, dengan tautan http://www.blogibuasuh.wordpress.com

?
PUSAT INFORMASI

Bila Anda ingin mengajukan pertanyaan, kritik, atau saran, silakan hubungi pusat informasi KIA (0813-2857-5800)

***

?

*) Profil ini terakhir diperbarui pada 23 Desember 2015.